Lola tau jika Beno sudah pulang lebih dulu. Tadi dirinya sempat melihat Beno keluar dari cafe dan tidak kembali lagi.
Karena Lola masih harus lembur, dirinya harus menunda untuk bertemu Beno.
Beno tadi terlihat gelisah dan Lola tau jika Beno sedang memikirkan sesuatu.
Hari ini pun sama seperti kemarin, Lola masih dapat nyinyiran dari rekan kerjanya dan itu membawa-bawa nama Beno.
Lola tak mengerti lagi, apakah mereka ini sudah gila atau bagaimana. Kenapa mereka berani sekali sih membicarakan Beno secara terang-terangan begitu.
Apa mereka lupa jika cafe ini punya Beno yang bisa saja memecat mereka. Juga apa mereka tidak pernah mengingat kebaikan Beno setiap mereka memiliki masalah.
Hanya karena satu hal, mereka bisa begitu.
Lola benar-benar merasa bersalah. Harusnya dirinya tidak membawa Beno keluar hari itu. Harusnya ia tidak menggenggam tangan Beno hari itu.
Sehingga masalahnya tidak akan melebar seperti ini.