"A-apa yang kau lakukan? Kenapa kau menyentuh ku?" suara Rara memekik tajam dan menepis kuat tangan Rey yang ada dikeningnya.
"Aku hanya memeriksa apa kau sakit atau tidak, tapi sepertinya kau baik-baik saja setelah melihatmu menepis tanganku dengan kuatnya" sindir Rey.
Rara terdiam setelah Rey menyindirnya. Rey ini benar-benar pembalas dendam yang baik.
"Aku baik-baik saja" ujar Rara masih meninggi.
"Ya, aku tau" balas Rey pendek
Rara lalu mengambil gelas dan menyeduh isi dalamnya yang ternyata adalah kopi.
Rey tak sanggup lagi menahan tawanya, dan melepaskannya diheningnya dapur kediaman mereka.
"Kau baru saja meminum kopi ku"
"Ah sial. Kenapa aku bisa sampai salah mengambil gelas sih. Kau juga kenapa tidak menghentikan aku?" ocehnya sambil menyeka sisa kopi dibibirnya.
Rey masih tertawa, "Entahlah aku juga tak tau kenapa aku tidak menghentikanmu. Apa karena kau terlihat begitu gugup? Lagipula itu salahmu"