Rey saat ini ingin berteriak melepaskan rasa frustasi dan stress yang melandanya. Begitu gila dirinya hampir melakukan sesuatu yang sangat tidak mungkin dilakukannya.
Rey melirik Rara yang sudah tertidur dengan pulas. Rara tadi dengan beraninya hampir melepaskan bra yang dipakainya. Itu benar-benar membuat Rey menahan ludah dan tak kuasa melihat Rara yang begitu menggairahkan.
Tapi Rey juga bersyukur karena dirinya masih bisa mengendalikan diri sampai detik-detik terakhir pertahanannya.
Andai saja Rey membiarkan Rara melepaskan bra hitam yang menampung buah dadanya itu Rey bisa pastikan dirinya saat ini akan menyesali apa yang telah diperbuatnya.
Segila apapun Rey dan sekuat apapun keinginan dirinya untuk meniduri Rara, Rey tetap harus menahannya, karena Rey tak ingin merusak wanita itu.
Rara berhak untuk memberikan kehormatannya pada pria yang dicintainya.