Jarum jam di pergelangan tangan Rey masih menunjukkan pukul 4 sore, dan dirinya benar-benar tak sabar untuk pulang ke rumah.
Apakah Rara sudah pulang apa belum. Ben juga belum ada menghubunginya lagi, itu artinya saat ini Rara belum pulang.
Apa yang sebenarnya Rara pikirkan? Apakah dirinya sudah dengan matang mengambil keputusan ini?
Rey benar-benar gusar dan tak tenang.
Rey mengambil ponselnya dan menghubungi nomor Rara, namun tetap saja yang mengangkatnya justru operator panggilan itu.
Rey meninju meja kerjanya dengan keras menimbulkan bunyi berdebum.
Rey tak bisa terus seperti ini. Pikirannya gelisah memikirkan Rara.
"Astaga" lirih Rey.
Untuk mengurangi rasa gelisahnya, Rey ingin pergi ke atap kantornya dan menghirup udara segar.
Rey melonggarkan dasi yang dipakainya agar dirinya bisa bernapas dengan lebih leluasa.
Saat sampai di atap, Rey melihat beberapa pegawai yang juga berada disana.