Alice berbaring di sofa panjang ruang tamu apartemen Kei, tanpa berniat untuk pindah ke kamar tamu.
Pikiran Alice kembali melayang ke saat-saat tadi siang Kei memeluknya. Alice yang sempat terlena akan pelukan Kei segera mendorong pria itu menjauh dan pergi dari hadapan Kei, kembali ke kantornya. Tanpa ada satupun kata yang terlontar dari bibirnya, karena dia sangat marah pada Kei. Hingga tak sanggup lagi berbicara.
Hubungannya dengan Kei tak bisa kembali seperti sedia kala. Satu hal yang jelas, Alice rasa ini bukan suatu hal yang bagus.
Alice tak ingin Kei menganggapnya hanya sebagai alat untuk melupakan Wina. Itu sangat menyakitkan untuk Alice, apalagi jika suatu saat nanti Kei kembali melihatnya sebagai Wina.
Itu sangat menyesakkan dadanya.
Walaupun Alice sejujurnya menyukai bagaimana cara Kei mencium dan memeluknya, tak lantas membuat Kei bisa melakukan itu seenaknya. Tanpa memikirkan bagaimana perasaan Alice.