Beno sudah meminta semua pegawainya untuk pulang ke rumah. Termasuk itu Lola.
Tapi Lola tetap tak ingin meninggalkan Beno sendiri.
Pegawainya yang tadi menjadi sandera pun sudah Beno kirim ke rumah sakit.
Dan memberikan libur beberapa hari padanya untuk memulihkan diri.
Beno tak tau bagaimana awal kejadiannya karena dirinya berada di kantornya. Beno jadi bertanya-tanya, ada apa ini. Siapa sebenarnya pria tadi.
Beno ingin sekali bertanya pada pegawainya tadi namun urung dilakukan mengingat bahwa dia masih syok dan juga darah yang terus mengucur dari lehernya, membuat Beno jadi tak ingin membuatnya semakin tertekan.
"Lola" panggil Beno. Tapi yang dipanggil tidak terdengar sahutannya.
Beno celingak-celinguk melihat sekitar dan tidak menemukan Lola dimana.
"Astaga" lirih letih.
Beno sudah lelah batin dan fisiknya. Kemana sebenarnya Lola. Tadi dia ada disini.
"Lola" panggil Beno kali ini dengan lebih keras dan terdengar risau
"Ada apa?" ujar Lola heran