Hari Selasa, pukul 08.00 WIB.
Syifa meminta Jun agar libur hari ini, untuk menenangkan pikirannya yang tengah berkecamuk di dalam kepalanya. Mereka tengah duduk di sofa ruang kerja Jun yang ada di lantai tiga. Jun tengah menggendong Adnan yang asik memainkan empeng-nya..
"Mending main punya Mama, nak. Lebih empuk plus enak pegang..." ucap Jun.
Plak!
Satu pukulan pelan mengenai lengan Jun, membuat pria itu terkekeh kecil saat melihat wajah kesal sang istrinya.
"Jangan ngajarin anak kita yang enggak-enggak, emang kamu mau kalau dia udah besar punya Mama diremas, Adnan? Ikhlas?" tanya Syifa.
Jun menggelengkan kepalanya, "gak bakal ikhlas, Ma." balas Jun.
"Makanya jaga ucapannya, Pa. Kalau Papa ikhlas ya Mama bisa apa," sambung Syifa.
"No, Ma. Itu punya Papa, Adnan cuma ngontrak selama dua tahun ya. Kalau udah lewat dua tahun, itu udah seutuhnya punya Papa lagi..." jawab Jun.