Syifa akhirnya tertidur karena kelelahan menunggu kemacetan yang amat semakin padat. Jun menatap istrinya serta anaknya secara bergantian. Ia menggenggam tangan Syifa, entah kenapa dia mendapatkan firasat buruk.
"Kok firasat aku gak enak ya, semoga aja gak terjadi apa-apa pada keluarga kecilku..." gumam Jun mengelus wajah Adnan yang tengah tidur sambil memeluk Syifa.
Jun tersenyum bahagia, kemudian memilih ikut memejamkan matanya. Sudah satu jam mereka terjebak macet, rasa bosan pun mulai melanda.
Tin
Tin
Suara klakson mobil membuat Syifa dan Jun membuka mata mereka. Jun memajukan mobil-nya sedikit ke depan, sambil menatap sekeliling jalan. Jalanan makin padat, kiri, kanan, depan dan belakang sudah dipenuhi banyak mobil.
"Ya ampun, makin padat. Lama banget sih macetnya, suara ambulance pun belum kedengaran lagi..." ujar Jun.
"Mungkin ambulance susah buat kesini, Pa. Liat aja jalanan penuh banget sama mobil..." balas Syifa menatap kearah jendela mobil.