Seluruh keluarga Syifa pergi keluar sambil mencari makan malam untuk mereka, sedangkan Jun tengah duduk di box bayi yang di samping brankar sang istri. Ia menatap box bayi tersebut dengan senyuman yang tak pernah pudar dari bibirnya. Jun menyentuh tangan anak keduanya dan menyentuh bulu mata anaknya yang lentik seperti Adnan. Syifa membuka kedua matanya dan menatap sang suami dengan senyuman bahagia.
"Pa," panggil Syifa.
Jun langsung menoleh dan menghampiri istrinya. "Iya, ada yang sakit? Atau Mama mau minum? Makan?" tanya Jun menatap istrinya dengan sangat lekat.
Syifa menggelengkan kepalanya, ia memegang wajah suaminya dengan sangat lembut. Seketika air mata Jun menetes membasahi wajahnya. Syifa yang melihatnya langsung menghapus air mata yang menetes di wajah, Jun. Pria itu langsung memeluk Syifa dengan sangat erat. Ia benar-benar menunjukkan rasa takutnya, dan tak sanggup kehilangan Syifa.
"Jangan tinggalkan, Papa.." ujar Jun.