Jun dan semua orang sudah berkumpul di rumah kediaman keluarga Perwira. Mereka duduk sambil menunggu jasad Tuan Widodo tiba di rumah. Jun menyandarkan kepalanya di bahu Syifa sambil menggenggam erat tangan sang istri tercinta. Syifa yang melihat suaminya tengah tak berdaya itu, hanya bisa membalas genggam tangan dan mencoba menguatkan Jun.
"Semangat ya sayang, semua akan baik-baik saja.." ujar Syifa.
Jun hanya diam dan mengusap punggung tangan sang istri. Suara sirine ambulance berbunyi, Tuan Kusuma yang paling tertua di sana langsung keluar dari dalam rumah menghampiri ambulance tersebut. Tuan Roy dan Nyonya Sonia mengikuti Tuan Kusuma, sedangkan Jun hanya diam di tempat karena tidak sanggup melihat jasad ayahnya. Syifa berdiri dan mengulurkan tangannya agar Jun ikut berdiri.
"Ayo, kita jemput Papa.." ajak Syifa dengan senyuman kecil.
