Sudah sebulan lebih usia kandungan, Syifa. Jun dan Syifa baru saja pulang dari rumah sakit, untuk mengecek kandungan. Syukurlah, kandungan Syifa kuat dan tidak bermasalah.
"Demi apa, aku jadi gak sabar, Ma," ujar Jun.
"Sabar dong, Pa. Kamu orangnya gak sabaran banget, waktu aku hamil Adnan juga gitu. Gak sabaran," balas Syifa sambil terkekeh.
Sepasang suami-istri itu sudah berada di mansion, mereka duduk di halaman mansion sambil menjaga Adnan yang bermain bersama kelinci. Jun terus saja mencium perut istrinya dan membuat Syifa terkekeh geli.
"Udah, Pa. Geli tau, liat tuh Adnan liatin Papa terus," ujar Syifa.
Jun menatap Adnan, dan memang benar anaknya tengah menatap kearahnya. Adnan berjalan kearah kedua orang tuanya, dan menatap Jun dengan tatapan seperti merajuk.
"Kenapa?" tanya Jun pada anaknya.
Adnan hanya diam dan memeluk perut ibunya, Jun yang melihatnya langsung mengerutkan kening. "Kenapa sih sayang?" tanya Jun lagi mengusap rambut anaknya.
"Ma, kit," tegas Adnan.
