Mentari bersinar sangat terik, Indana berdiri di halte, lalu duduk mengambil ponsel dan vidio call ke nomer suaminya.
Tut
Tut
"Hay lagi apa?" tanya Dana dengan romantisnya.
"Lihat tugasku melimpah," jawab Rif'an sambil menunjukkan semua peralatan.
"Ya sudah aku pulang dulu ya, Assalamualaikum,"
"Wa'alaikumsalam," jawab Rif'an lalu menutup telpon.
'Terik mentari menyengat namun ada semilir angin berhembus, nikmatnya ....' batin Dana, lalu meluhat bis berhenti dia segera naik.
Semua tempat penuh dia duduk diyang paling belakang.
"Iya Pak tapi kami kehilangan jejak," ujar pemuda tampan yang duduk disampinnya, berjarak dua tempat duduk.
Plung
Plung
Indana tersenyum setelah mendapat chat dari suaminya.
[Aku rindu, padahal setiap hari bertemu, aku kangen padahal setiap menit selalu bertukar kabar. Istriku ... Aku tidak fokus, bagaimana ini ... Rasanya ingin pulang, aku semangat namun izinkan aku mengatakan, ana hub laki habibi.]
Indana tersenyum.