Kedua pasangan ini sangat sibuk skripsi, karna tugas menumpuk Indana dan Rif'an jarang bicara, Indana menyiapkan makanan.
"Makan dulu, kok ... kusam sih, kok jelek sih," Indana mengejek suaminya sambil menolehkan dagu kekanan-ke kiri. "Kenapa? Kok jelek benget ih ..." Indana terus mengumpat.
"Bagaimana bisa? Ganteng gini kok, aku juga wangi, nih ..." Rif'an mendekatkan ketiaknya.
"Hue ...." Indana akan muntah, dia segera lari ke kamar mandi, rasanya lemas seketika, Rif'an menunggu cemas sambil mondar-mandir.
"Heh ... gendong," minta manja dari Indana, "Hek ... heg ...." Indana kembali lagi, Rif'an meminjat leher belakang.
"Apa masuk angin? Atau berhasil membuahkan cinta?" tanya Rif'an, Indana mengangkat wajah menatap dan berpikir.
"Ha? Ingin pingsan," keluhnya lemas Rif'an membopongnya. Lalu nerbaring.
"Ceritakan kisah cinta Sayyidina Ali dan Fatimah Azzahra," pinta Indana, "Tapi cuci muka dulu," imbuhnya.
"Baiklah demi calon Anak," Rif'an pergi ke kamar mandi.