Melihat tatapan dan sorot mata yang berbeda, Indana menepis prasangka buruknya.
'Ya Allah Indana jamgan berpikiran buruk ke Ahana, tapi ... Aku merasa dia ada rasa sama my husband, suamiku kamu memang baik banget, ganteng lagi ya pastilah banyak cewek yang manaruh hati, aduh ... Aku kok begini sih, beginikah rasa cemburu, sangat ngeri,' Indana terus melamun.
"Kalian ini sangat serasi aku yakin sih dari dulu," ujar tetangganya membuyarkan lamunan Dana.
"Aku sih sukanya sejak lama Bi, dianya yang tidak sadar, malah sibuk mencari-cari yang tidak pasti," ujar Rif'an meledek istrinya, Indana sibuk mengisi pot.
"Camilannya siap, silahkan," ujar Ahana sambil menuangkan minuman ke gelas lalu dia berjalan ke Rif'an.
"Ini untukku ya terima kasih," Indana menyahut lalu minum sampai habis.
'Kenapa dia aneh?' batin Rif'an memperhatikan istrinya.
"An ... Lepaskan pandanganmu itu ke istrimu, lihat tanganku kamu kubur," ujar tetangganya, Rif'an tersenyum.