Perasan Snapp sangat terluka, dan dia selalu tidak bisa mengekspresikannya dengan benar, seperti sekarang ini, dia melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, dia bahkan hampir bertabrakan beberapa kali dengan mobil-mobil yang melintas dari arah berlawanan.
Dia tidak peduli orang-orang mengumpati dirinya, saat ini hatinya sedang kesal, dan dia butuh pelampiasan.
Dia membelokkan mobilnya ke tepi sebuah danau. Mungkin di sana dia bisa meluapkan semua kekesalannya dengan berteriak sekeras-kerasnya.
Dia segera turun dari mobil dan berlari ke tepi danau, sesampainya di sana, dia mencari batu di sekitar tempatnya berdiri, kemudian melemparkannya jauh ke tengah danau, lalu setelahnya berteriak seolah menumpahkan segala isi hatinya.
Tidak ada orang lain di sana, danau itu hanya ramai saat akhir pekan saja.
Sekarang hari kerja, di sana benar-benar sepi, jadi Snapp leluasa berteriak-teriak sampai suaranya nyaris habis.
"Berisik sekali, kau membuat telinga ku jadi sakit tahu!"