Melihat lelehan air mata di pipi Silia, Snapp menjadi tidak tega, nalurinya menuntunnya untuk menarik wanita itu dalam pelukannya. "Hei... kenapa kau menangis? Bodoh..."
Dia melepaskan pelukannya dan berkata, "yang harus kau lakukan saat ini adalah, bagaimana caranya kau mendapatkan Mega proyek dari perusahaan Stone Production. Untuk pelakunya kita tak perlu mencarinya, dia akan muncul dengan sendirinya."
Mendengar penuturan dari Snapp, perasaan Silia jadi jauh lebih baik, kini dia dia bisa menarik kedua sudut bibirnya tersenyum. "Baiklah."
Tangan Snapp terulur mengusap pucuk kepalanya, Silia jadi terlihat seperti seekor kucing yang di manja oleh majikannya. "Cucilah wajahmu, dan bergantilah pakaian, aku menginginkanmu malam ini," Snapp berbisik lembut di telinga Silia.
Tubuh Silia membeku di tempat, hembusan napas menerpa wajah dan lehernya, dan dia merasa menginginkan pria itu juga malam ini.