"Aku menyuruhmu kembali, tapi kau tidak melakukannya," langkah Snapp makin dekat, "apa aku terlalu baik padamu selama ini, hingga kau tidak. patuh lagi padaku?"
Snapp mendorong tubuh Silia ke tembok dan menguncinya di sana. Snapp memajukan wajahnya dan menyambar bibir gadis itu, menggigit bibir bawahnya agar gadis itu mau membuka mulutnya, setelahnya menjelajahi perkakas mulut gadis itu dengan lidahnya.
"Snapp tolong jangan lakukan ini?" Ujar Silia begitu mendapat kesempatan, kini ciuman Snapp turun menyusuri lehernya.
"Panggil namaku," Snapp bergumam.
"Snapp..."
Suara Silia yang tiap kali menyebut namanya membuatnya makin bergairah, tangannya bahkan kini sudah mulai menyelinap di balik baju gadis itu.
Silia tak tinggal diam, dia mencoba mendorong dada Snapp pelan, dia tidak ingin pria itu melakukannya dalam keadaan emosi.