Di depan rumah Riujin sudah tampak berdiri tenda dan segala perlengkapan pesta juga makanan di meja prasmanan. Tamu-tamu juga sudah banyak yang berdatangan.
Dua pengantin baru sedang berkeliling menyapa para tamu yang sedang asik mengobrol, atau mencicipi hidangan yang telah di sediakan. Pancaran kebahagiaan terlihat jelas di wajah keduanya,hingga membuat semua orang tak segan untuk menggoda mereka.
Acara bersama warga tak berlangsung lama, hanya keluarga besar Gino dan para kolega kantor yang datang menghadiri pesta pernikahan kecil-kecilan Ariela dan Riujin. Mereka tampak berbincang hingga larut malam.
"Suamiku, bagaimana kalau kita pulang? Aku sudah sangat lelah dan mengantuk, besok kita juga harus menyiapkan pesta ulang tahun untuk Amera." Ajak Silia.
"Ya... kau benar," sahut Snapp, "percakapan kita harus kita sudahi sampai di sini tuan Gino."
"Baiklah, tuan Snapp. Besok anda juga memiliki acara penting lain." Sahut Gino.