Sampai tiba di bandara kedatangan VIP, bandara xx kota J. Mereka sudah di sambut oleh Silia. Wanita paruh baya itu lekas memeluk putrinya.
"Bisa-bisanya kau menyembunyikan tentang kecelakaan mu pada Ibu, sayang." Ucap Silia, dua memeluk erat-erat anaknya itu kemudian melepaskannya perlahan. Kedua tangannya mencakup pipi putrinya. Menelisik wajah putrinya hingga terhenti pada bekas luka jahitan yang ada di kening Ariela.
Silia menyingkap sedikit poni Ariela yang menutupi keningnya untuk memperjelas luka tersebut, "masih sakit?" Tanyanya kemudian.
Ariela menggeleng pelan, "sudah tidak, Bu." Jawab Ariela.
"Kalau begitu, mari kita pulang, jangan terlalu banyak membuang waktu di sini." Ajak Snapp, dia mendahului masuk ke dalam mobil bersama Andy dan beberapa bodyguard-nya.
Silia tak lekas membuntuti suaminya, dia masih menatap suaminya yang terlihat gelisah, dua tahu jika Ariela sedang merajuk pada ayahnya.