Hari sudah semakin larut, namun Riujin malah sengaja keluar rumah.
"Tuan Mark mau pergi kemana malam-malam begini?" Tanya Asistent rumah tangganya.
"Aku sedang ada perlu sebentar, pintu utama tidak perlu di kunci, ya? Aku hanya ingin ke depan sana sebentar." Ujar Riujin.
"Baik, tuan." Jawab Asisten rumah tangga tersebut sembari mengangguk hormat.
Riujin berlari kecil ke seberang jalan, menuju tempat tinggal Ariela. Riujin sudah tahu jika Ariela tinggal bersama Tami dan Marisa ibunya.
Meski begitu, ini pertama kalinya Riujin mendatangi rumah tinggal calon istrinya itu. Selama ini dia berusaha menjaga jarak sesuai yang di pesankan oleh Snapp ayah Ariela. Mereka tidak boleh sering berkomunikasi ataupun beratap muka. Namun kali ini Riujin tidak bisa membendung rasa penasaran dan gusar di hatinya. Dia tidak ingin ada kesalah pahaman antara dirinya dan Ariela.
Tok tok tok
"Permisi...." Riujin memberanikan diri mengetuk pintu rumah Tami yang merupakan sekertarisnya di kantor.