"Kami menyambut nona Ariela, Bu." Salah satu karyawan wanita mencoba meralat candaan Fina.
"Astaga... kalian kagum padanya?" Ariela melirik Mark. "Dia itu kaku seperti kanebo kering. Nanti kalian menyesal kalau menyukainya."
"Aku punya hati, Ariela. Kau saja yang tidak peka."
"Wooooowww..." Sorak para karyawan saat mendengar kalimat Mark pada Ariela.
"Dasar, gila... salah minum obat mungkin nih orang!" Ariela mengumpat tanpa suara, dia menatap kesal pada Mark. Bukannya merasa bersalah, pria itu malah menyeringai.
"Yuk, kita ke atas." Ajak Fina pada Ariela. "Ayo... semuanya kembali bekerja, sudah puas kan melihat orang tampannya. Dia juga tidak akan melirik kalian." Ujarnya kemudian pada para karyawannya.
Semuanya pun membubarkan diri dan kembali ke posisi masing-masing.
"Aku ke kantor dulu, Ariela." Pamit Mark.
"Terserah kau saja." Kata Ariela tak peduli dan melenggang pergi meninggalkan Ariela.