Matahari sudah mulai naik ke peraduannya, tampak sepasang suami istri paruh baya turun dari mobil yang sudah terparkir tepat di depan rumah Snapp.
Kedatangan Gino Mourinho dan Mey kali ini sengaja tidak memberitahukannya pada Riujin terlebih dahulu. Samuel sudah menceritakan apa yang terjadi pada adiknya itu.
Di depan rumah, terlihat Silia dan salah satu asistent rumah tangganya yang baru saja keluar dari pintu utama rumahnya untuk menyambut kedatangan sang tamu.
"Apa kabar, Mey...." Silia segera menyambut mantan asisten pribadinya itu dengan pelukan hangat.
"Aku baik, Nyonya Silia."
Dua wanita itu kembali saling berpelukan untuk melepas rindu. Tak lupa Silia juga menyapa Gino Mourinho.
"Maaf, ya, Silia. Kami kemari tanpa memberitahumu terlebih dahulu." Ujar Gino.
"Tidak apa-spa, tuan Gino. Mari masuk!" Ajak Silia, dia menuntun jalan menuju ruang tamu rumahnya.
Tepat ketika mereka mencapai ruang tamu, Snapp keluar dari ruang kerjanya.