Riujin kembali ke kamarnya dengan langkah gontai. Sesampainya di dalam kamar, dia tidak segera merebahkan dirinya di tempat tidur. Dia meraih ponsel di saku celananya. Dia hendak melakukan panggilan pada Ariela, bagaimanapun dia masih penasaran dengan jawaban yang belum sempat di ucapkan Ariela tadi karena tiba-tiba saja Mark muncul.
Dia mencari nama Ariela di phonebook, kemudian menekan tombol call di layar ponselnya.
Tuuuutt... Tuuuutt....
Suara nada sambung itu membuang jantung Riujin berdegup lebih cepat.
"Ya... hallo."
Riujin terdiam tak langsung menjawabnya, dua sedang menenangkan degup jantungnya.
"Riujin, hallo...."
"Ah, iya...."
"Ada apa lagi? Ini sudah hampir dini hari."
"Apa aku boleh aku tahu jawaban yang tadi? Aku sangat penasaran."
"Aku ingin mengatakannya langsung."
"Dimana?"
"Kita kembali ke teras bawah."
"Baiklah kalau begitu, aku akan kesana."
.