Sayup suara televisi yang terabaikan menjadi latar belakang Gino Mourinho dan Mey yang sedang asik bertukar cerita di ruang tamu rumah Riujin dan Samuel. Mereka tadi juga menyempatkan diri menjenguk Ariela selesai acara di depan rumah keluarga Ariela tersebut.
"... lembut sekali anaknya,"
Samar-samar telinga Riujin menangkap pembicaraan keluarganya yang mulai berubah.
"Iya, kau benar sayang, selain itu dia juga pandai dan sudah menjadi pemimpin di usianya yang masih sangat muda." Sahut Gino.
"Aku dengar dari Samuel, Amera menyukai Riujin, apa menurut mu mereka serasi?" Tanya Mey.
"Tapi sepertinya Riujin menyukai yang lain, paman, bibi." Sahut Samuel yang tiba-tiba bergabung bersama mereka di ruang tamu. Dia menjatuhkan dirinya di sofa ruang tamu bersama mereka.
"Oya... siapa? Apa Ariela?" Tebak Gino.
Samuel melirik ke arah Riujin yang sudah menatapnya masam dari meja kerjanya yang tak jauh dari sana. "Kak Samuel...." Riujin memperingatkan.