"Yasudah, ibu mengantar mereka dulu ke kakak mu, ya?"
"Iya, Bu."
Amera sedikit menepi dan membiarkan tamu kakak nya lewat. Riujin memberikan senyum
kecil pada Amera dan gadis itu langsung tersipu malu.
Tok tok tok
Silia mengetuk pintu kamar paling depan di lantai dua kemudian membukanya.
"Sayang, coba liat siapa yang datang." Ujar Silia.
Ariela yang sedang tiduran di balik selimut langsung bangkit terduduk untuk melihat siapa yang datang.
"Selamat malam, Ariela." Sapa Riujin dan Samuel setelah masuk ke dalam kamar.
Ariela segera bangkit berdiri dari tempat tidurnya untuk menghampiri Riujin dan Samuel.
"Pelan-pelan, sayang." Ujar Silia melihat Ariela yang tampak antusias.
"Ini buah-buahan segar untukmu, khusus ku berikan untuk mu." Goda Samuel seraya menyerahkan keranjang berisi buah-buahan itu pada Ariela. Gadis itu balas tersenyum.
"Terimakasih, ya, kak." Ujar Ariela.
"Ayo, silahkan duduk, Bibi tinggal ke bawah lagi, ya?" Ujar Silia.