Riujin terlihat buru-buru masuk ke dalam rumahnya. Terpaan angin jalanan pada bajunya yang basah membuatnya menggigil kedinginan.
Di ruang tamu, dia sudah tampak di sambut oleh pamannya-Gino dan istrinya Mey. Mereka berdua tidak memiliki anak.
"Paman dan Bibi kenapa tiba-tiba ada di sini?" Tanya Riujin pada Gino dan Mey yang sedang duduk di sofa ruang tamunya.
Riujin mendekat menyapa mereka.
"Tadi kakak mu sudah menceritakan semuanya pada paman, jadi paman bergegas kemari." Ujar Gino.
"Tapi bibi tidak sangka kau sampai basah kuyup begini." Timpal Mey.
Riujin menarik sudut bibirnya tersenyum, "aku kan tadi nolongin Ariela yang kecebur kolam, bi."
"Tapi Ariela baik-baik saja kan?" Tanya Gino.
Riujin menggeleng, "untungnya dia baik-baik saja, paman, bi." Jelas Riujin, "besok dia juga sudah di perbolehkan untuk pulang ke rumah."
"Syukurlah kalau begitu." Pasangan suami istri itu menghela napas lega.
"Paman dan Bibi mau menginap di sini malam ini?" Tanya Riujin.
