Beberapa hari kemudian,Ariela sudah mulai membaik dan dia berniat untuk masuk kerja lagi.
Ketika Ariela sudah mencapai kantor, loby utama terlihat lebih ramai seperti biasanya. Beberapa orang yang memiliki jabatan tinggi di kantor sudah berdiri berjajar di depan pintu loby. Ariela menatap jam tangannya, masih ada waktu sekitar sepuluh menit lagi sebelum jam kantor di mulai.
Sebuah mobil sedan warna hitam milik Mark berhenti di depan loby. Terlihat Mark keluar dari mobil dan seorang pria muda yang memakai setelan jas warna nevi keluar juga dari sisi pintu mobil lain.
"Nero?" Mata Ariela terbelalak melihat kehadiran adik bungsunya di sana.
Ariela buru-buru menyelinap di belakang para karyawan lain untuk masuk ke dalam kantor. Dia malas jika berurusan dengan Nero di saat seperti ini. Pria itu tidak akan membiarkan ketenangan hidupnya bertahan lama.
Langkah Ariela terhenti di depan pintu lift. Dia menunggu pintu lift terbuka bersama karyawan lain.