"Aku pamit pulang dulu, ya, Amera." Mark menutup kotak obat kemudian berdiri. "Selamat malam." Lanjut Mark mengucap salam perpisahan.
"Selamat malam juga, kak. Hati-hati di jalan."
Mark tersenyum seraya mengangguk, kemudian berjalan keluar ruang tamu. Sedangkan Amera segera ingin menyusul Ariela ke kamar.
"Kak...." Amera masuk ke dalam kamar Ariela yang pintunya tidak tertutup rapat.
"Ya?"
"Memangnya tadi kak Ariela bertemu dengan siapa?" Tanya Amera yang kini sudah duduk di tepi ranjang Ariela.
Ariela terdiam sebentar, perasan bersalah tiba-tiba menggelayutinya. Rasanya dia ingin memeluk adiknya dan meminta maaf sekarang juga. Namun Ariela tak cukup memiliki keberanian.
"Kak...." Amera memanggil kakaknya seraya menyentuh lengannya, Ariela tersentak karena tanpa sengaja telah melamun.
"Iya..." Wajahnya tampak gelagapan.
"Aku tanya kakak tadi bertemu siapa? Kenapa kak Mark kelihatannya khawatir sekali?" Ulang Amera.