Brusshh!!
Ariela menyemburkan kopi yang belum berhasil dia teguk.
"Ariela!" Pekik Kikan ketika melihat semburan kopi Ariela yang mengenai punggung orang yang berjalan depan mereka.
Mata Ariela terbelalak memperhatikan pria dengan kemeja putih yang kini menghentikan langkahnya. Ariela panik, otaknya seketika bekerja keras untuk mencari alasan jika saja pria itu hendak marah kepadanya.
Namun kepanikannya segera mereda, saat seseorang itu berbalik, dan kini Ariela bisa melihat dengan jelas siapa pemilik wajah itu.
"Riujin!"
"Ariela!"
Keduanya sama-sama terkejut, namun Riujin segera merekahkan senyumnya. Sedangkan Ariela menduga, apa pria itu sengaja mengikutinya kemari? Ke kota ini?
"Aku tidak menyangka kita akan bertemu di sini, Ariela." Ujar Riujin.
Ariela masih mematung di tempat. Tapi rasanya tidak mungkin juga jika Riujin sengaja mengikutinya. Bukankah adiknya-Amera juga mengatakan jika pria itu akan kembali ke kota ini dalam waktu dekat.