Tak membuat Mark menunggu, para karyawan langsung masuk menyelip di belakang para petinggi perusahaan. Suasana berubah hening ketika pintu mulai lift mulai tertutup, hingga beberapa orang keluar di lantai tiga bersamaan dengan Ariela.
Tak lupa Ariela sedikit membungkukkan badannya pada Mark yang seketika mendapat lirikan malas dari pria itu. Ariela membalik tubuhnya dan tersenyum menang,dia segera berjalan ke tempat Kinan sesuai petunjuk satpam di bawah tadi.
Di ujung lorong yang sepi terdapat meja kerja beserta dengan komputer dan beberapa tumpukan dokument di atasnya. Seorang wanita dengan rambut lurus hampir sepinggang segera berdiri dan tersenyum menyambutnya.
"Kau... Kinan?" Ariela mencoba memastikan apakah wanita bensr-bebar wanita yang dia maksud.
"Hai... iya, aku Kinan, kau Ariela kan?" Kinan mengulurkan tangan mencoba menjabat tangan Ariela.
"Yes... aku Ariela," sahutnya seraya menyambut uluran tangan Kinan dan menjabatnya.