"Tapi ngomong, ngomong, tumben kau mau kerja, ada apa?" Tanya Snapp sedikit penasaran.
"Aku malas salah sekarang aku mau kerja juga salah." Dengus Ariela.
"Bukan begitu sayang. Tapi ini tidak seperti kau yang biasanya?" Ujar Snapp lagi.
"Aku hanya ingin mendengarkan saran ibu kemarin. Aku mungkin bisa bekerja untuk menghilangkan kesedihan ku. Dan tentu saja memanfaat otak ku yang cerdas ini. Kan sayang kalau di biarkan menganggur." Jawab Ariela dan membuat bibir bawah Nero mencebik.
"Bilang saja kakak ingin berburu pacar baru, iya kan? Mengaku saja." Sergah Nero.
"Bukan urusan mu." Balas Ariela.
Alasan yang sebenarnya, Ariela ingin pergi menjauh dari kota J, menjauh dari kenangan pahitnya yang menyesakkan dada. Juga... ingin menghindari Riujin. Dia tidak ingin pria itu terus mengganggunya dan memaksanya untuk bersedia menerima pertanggung jawabannya.
"Jadi bagaimana yah. Aku boleh kan menyusul Amera ke kota Neda, dan bekerja di sana?" Tanya Ariela memastikan.