Snapp Edwar tersenyum, dia menghampiri Riujin dan berkata, "aku sempat khawatir, saat orang-orang suruhan ku berkata Ariela di bawa orang bertopi yang tak terlihat wajahnya. Aku kira akan ada orang jahat yang menyakitinya, tetapi setelah melihat siapa orang itu, aku bersyukur ternyata itu kau yang telah menolong putri kami." Snapp menepuk bahu Riujin pelan, "terimakasih telah menolong Ariela."
Ariela menaikkan satu alisnya dan berkata dalam hati. Menolong apa? Riujin baru saja menidurinya semalam. Menyebalkan sekali!
"Sama-sama paman," Riujin menunduk hormat. Sedangkan Ariela menghela napas jengah melihat perilaku Riujin yang sok baik di depan ayahnya.
"Ayo masuk dulu ke rumah kami, mumpung ada di sini kan?" Ujar Silia ramah.
"Ah... Ti--"
"Kakak...!"
Kalimat Riujin terputus ketika melihat seorang pemuda turun dengan wajah kesal dan berteriak pada Ariela.
