Sementara itu, di dalam gudang, Snapp sudah tampak berhasil melepaskan serangkaian bom waktu yang di sengaja di lilitkan di pinggang Ariela.
Setelahnya Snapp memeluk gadis kecil itu erat untuk beberapa saat. Kemudian dia segera membopong tubuh mungil Ariela untuk segera keluar dari gedung.
Mendengar teriakan Silia, perhatian Davin Edward teralih pada wanita itu. "Oh... rupanya ada kau juga di sini? Ini bagus, aku jadi bisa menghabisi kalian sekaligus. Sekarang kalian tinggal pilih, siapa yang ingin ku tembak duluan?" Davin memeriksa peluru di dalam senjata apinya, kemudian dia mengeluarkan beberapa dan hanya menyisakan satu peluru saja di dalam. Lalu dia kembali berkata, "atau begini saja, biar tambah seru, kita buat saja permainan. Satu peluru di dalam pistol ini, pada akhirnya akan mengenai siapa?"
Mendengar itu, Silia dan Nero menelan ludah kasar.