Beberapa Minggu pun berlalu tanpa terasa, Snapp sudah mulai pulih dari keadaanya. Kini dia bahkan sudah di perbolehkan pulang ke rumah. Walaupun saat berjalan masih terpincang-pincang. Namun sepertinya semangatnya untuk pulih sangat besar.
Dia ingin segera ke kota Neda untuk menemui Silia, dia tidak ingin Nero lebih dulu menarik perhatian wanita itu.
Untuk itu, saat mendengar dirinya sudah di perbolehkan pulang dari rumah sakit, dia langsung meminta tolong Jonathan untuk memadamkan tiket pesawat, dia akan terbang ke kota Neda, menjemput cintanya, menjemput masa lalunya. Semoga dia tidak terlambat kali ini. Dia tidak ingin menyesal untuk ke dua kalinya.
"Bagaimana Jo, apakah kau sudah mendapatkan tiketnya?" Snapp sedang bicara pada pria itu di telpon.
"Besok, sekitar jam delapan pagi kau akan bisa langsung terbang ke kota Neda."
Mendengar jawaban dari pria itu, Snapp tersenyum puas, "baiklah Jo, terimakasih atas bantuannya."
"Sama-sama sobat."