Orang yang bisa hadir di pesta ulang tahun tuan Gino sudah jelas memiliki identitas yang tidak biasa."
"Iya, penampilannya sangat menawan, mirip artis ibu kota."
Silia tersenyum saat menghadapi diskusi dan tebakan semua orang terhadapnya. Dia menerima segelas sampanye dari pelayan dengan tenang, lalu berjalan ke satu meja panjang sendirian, sambil menyesapnya sedikit.
Setelah sekian lama, Silia tidak pernah menghadiri acara pesta seperti ini, tentu saja suasana kali ini membuatnya tidak nyaman.
Masih ada sedikit waktu sebelum acara ulang tahun di mulai secara resmi. Silia berjalan ke koridor di luar aula untuk menghirup udara segar dan sekaligus untuk menelpon bibi Rima untuk menanyakan kedua buah hatinya yang tidak ikut bersamanya ke pesta.
"Silia?"
Baru saja dia hendak membuka tasnya mengambil ponsel, tiba-tiba sebuah suara mengejutkannya dari arah belakangnya.
Gerakan Silia jadi terhenti sejenak, dia mencari sumber suara dan menoleh.