Nero baru saja tidur jam tiga dini hari setelah pulang dari club' semalam, dia tidak bisa memejamkan matanya, pikirannya terus melayang memikirkan Silia. Dia tidak menyangka wanita pandai itu akan mengalami nasib seperti sekarang ini, bekerja di club malam? Rasanya Nero belum bisa percaya.
Nero ingin membebaskan Silia dari dunia hitam itu, tapi Silia malah dengan tegas menolaknya, Nero tidak tahu apa yang salah dengan dirinya, atau wanita itu yang terlalu keras kepala.
Mata Nero terbuka perlahan, saat cahaya matahari yang menerobos masuk dari celah hordeng hotel menyentuh kulit wajahnya, panas, dan dia pun terbangun. Nero bangkit terduduk dengan memegang kepalanya yang terasa berdrnyut-denyut, padahal semalam dia hanya minum-minuman bersoda, tapi kenapa kepalanya tetap terasa pusing?