Nero berlari menyusuri koridor, dia hendak mencari keberadaan Silia, ketika dia mencapai sana, dia melihat Silia baru saja keluar dari ruangan dokter, itu artinya wanita itu telah selesai di periksa.
Nero terlambat, dia tidak bisa menemani wanita itu untuk berkonsultasi.
"Maaf, ak-..."
"Tidak perlu, lagipula ini bukan tanggul jawab mu, bos." Potong Silia dingin.
Nero maklum, sudah seharusnya Silia marah padanya, dia sudah seperti mempermainkan perasaan wanita itu.
"Kau ingin menebus vitamin? Biar aku yang akan mengambilnya untuk mu." Namun Nero seperti tak bisa menghentikan dirinya sendiri untuk bersikap peduli pada Silia.
Silia terdiam, sebenarnya dia ingin menolak, tapi dia malah mengulurkan secarik kertas resep di tangannya pada pria itu.
"Baiklah, sebaiknya kau tunggu saja mobil, setelah selesai kita bisa langsung pulang." Ucap Nero datar.
Silia mengangguk tanpa minat, dia tidak ingin banyak bicara dan segera melenggang pergi dari hadapan Nero.