Tangan Nero terulur hendak mengelus pucuk kepala Silia, namun wanita itu malah bergerak dan sepertinya hendak bangun.
Nero yang gugup, segera merebahkan tubuhnya sendiri dan pura-pura tidur kembali.
Silia akhirnya membuka matanya, pemandangan pertama yang di lihatnya, Nero yang masih meringkuk di bawah selimut.
Silia kembali memeriksa dahi Nero dengan punggung tangannya, dia menarik napas lega saat mengetahui suhu tubuh Nero baik-baik saja. Saat dia ingin menarik tangannya kembali, tiba-tiba Nero membuka matanya, dan segera menahan tangan Silia dengan tangannya.
Mata mereka kini bertemu, dan itu seketika membuat jantung Silia berdetak kencang, "tu-tuan muda sudah bangun?" Ujar Silia dengan suara terbata karena gugup. Nero belum juga ingin melepaskan genggaman tangannya.
"Hem... dan aku lapar," sahut Nero dengan nada manja.
"Baiklah, kalau begitu biar ku buatkan sup hangat untuk tuan muda." Silia berusaha melepaskan genggaman tangan Nero dari tangannya.