Sekarang sudah memasuki jam makan siang, namun tanda-tanda kehadiran Silia di vila belum juga terlihat. Wanita itu mengatakan akan datang saat makan malam akan tiba. Dan bagi Nero waktu terasa berjalan melambat dan sangat menyiksanya.
Dia tidak tahu harus melakukan apa, dia hanya sibuk mondar-mandir di depan pintu, saat lelah dia duduk di sofa dan menonton televisi, namun semua itu tak bisa menghilangkan rasa bosan yang kini menyerangnya.
Kepalanya di penuhi dengan Silia, dan dia merindukan wanita itu.
Argghh....
Nero berteriak dalam hati dan merasa sangat frustasi, sejak kapan pikiran ini mengganggunya?
Padahal dia sudah menahan segala macam rasa yang bisa saja hadir di hatinya, namun perasaan itu seolah malah meringsek masuk menembus pertahanan dirinya.
Sekarang dia bahkan hampir gila karena tak bisa berhenti memikirkan wanita itu.
"Pak Sam... Pak... Sam...."
Pria itu langsung berlari tergopoh-gpoh dari arah belakang vila begitu namanya terdengar di panggil oleh Nero.