Silia tidak mengerti ada apa dengan hatinya, jantungnya tiba-tiba tidak beraturan bila di dekat Nero Edward. Dia pun segera menyibukkan diri dengan semua sayuran yang ada di keranjangnya, entah apa yang terjadi degan hati dan pikirannya, kenapa bayangan pria itu terus membayang di benaknya.
Silia sampai menggelengkan kepala kuat-kuat, agar bayangan Nero segera menghilang dari sana. Tapi sekuat apapun mencoba, dia malah tak bisa melenyapkan bayangan itu dari benaknya. Di gelas, di piring, bahkan di hampir semua perabotan, seolah membayang wajah pria itu.
Silia bingung, apakah sekarang dia sudah mulai tidak waras?
"Silia..."
Silia sangat kaget dan langsung menoleh ke sumber suara, dia melihat Nero sudah ada di hadapannya sekarang, dia bahkan mengucek kedua matanya beberapa kali, hanya untuk memastikan apakah pria ini nyata?