Setelah berkata demikian Adhinata segera bersiap untuk membuat serangan baru, pendekar sakti utusan Pangeran Santana itu merapatkan dua telapak tangannya ke dada, dan setelah membaca mantranya beberapa saat nampak Adhinata mulai mengangkat tangan kanannya ke atas dan akhirnya secara tiba-tiba di genggamannya sudah terselip kan sebuah cambuk yang berwarna putih salju, yah memang itulah salah satu senjata andalan Pendekar jomblo itu, cambuk pengundang badai salju. Dan disaat itu pula Adhinata mulai memutar-mutar cambuk badainya itu, kemudian nampak Demit Begog juga kembali memutar dan mengibas-ngibaskan rambutnya, namun kini serangan sang Demit sudah tidak seperti sebelumnya yang cuma menyabetkan rambut apinya itu, akan tetapi rambut api yang menyerupai biji-biji besi itu terlihat terlepas dari kepala Demit Begog dan kemudian terbang meluncur dan menyasar ke arahnya.
Whus .. whus .. whus ...!!!