"Tuan Adhinata sebenarnya juga tidaklah keliru .. yah .. cuma penempatannya saja yang kurang pas, karena saya juga yakin kalau sanggahan Tuan itu juga berdasarkan asas nurani .. yang tidak bisa melihat kezaliman yang terus berlarut-larut," terang Pendekar Jaya Kesuma terdengar cukup bijak, sebuah ucapan yang menggambarkan tentang keahliannya sebagai seorang negosiator yang ulung.
"Baiklah .. berarti untuk tugas ini gimana kalian berdua benar-benar sudah siap kan?" tanya Pangeran Santana meyakinkan.
"Dengan sepenuh hati Gusti Pangeran .." jawab keduanya dengan kompak.
"Baiklah .. untuk yang lain saya minta supaya mempersiapkan masing-masing pasukannya, jadi apabila sewaktu-waktu ada perintah untuk bergerak kalian semua sudah siap!"
"Baik Gusti Pangeran, akan kami laksanakan apa yang Gusti titahkan .."
Begitulah akhirnya .. setelah berpamitan Adhinata dan Pendekar Jaya Kesuma pun segera bergegas keluar dan kemudian langsung mengambil kudanya.