Mendengar apa yang keluar dari mulut Saung Rumbaka Lintang Sembuyu gadis yang terkenal brangasan, cantik cerdik dan centil begitu terperanjat, dadanya terasa sesak seperti ada yang menyumbat jalan pernapasannya, matanya nanar menatap Saung Rumbaka yang juga memandanginya, kemudian Lintang Sembuyu menoleh kepada Kakaknya Lintang Kundalini, namun Saung Kundalini melemparkan pandangan matanya ke arah lain, sedang guru yang juga Ayahnya Ki Ageng Marto nampak memejamkan matanya seperti menahan sesuatu yang bergolak di dadanya.
Lintang Sembuyu melihat betapa dada ayahnya mengombak seolah-olah terlalu berat menahan beban, Lintang Sembuyu tidak tahu harus berbuat apa, dia berdiri, namun ketika dia mulai menggerakkan kakinya, kepalanya terasa berat dan matanya berkunang-kunang serasa bumi yang dipijaknya berputar, berputar dan berputar semakin cepat untuk kemudian membuatnya terhuyung-huyung dan jatuh tepat di pangkuan Ayahnya, Lintang Sembuyu tidak sadarkan diri.