"...."
"Terima kasih juga telah membuatku waras diantara situasi gila ini."
Karena aku pun mengenalmu, seperti kau mengenal lelaki itu.
Mereka pun duduk di tempat itu untuk menenangkan diri. Baik Vegas maupun Kinn sempat meremas rambut masing-masing. Namun, itu hanya sejenak. Kinn mulai memandangi sepupunya yang berjalan mondar-mandir, tampak berpikir begitu keras, kemudian duduk lagi bagai orang kehilangan arah.
Kalau tahu lokasi targetnya, mereka pasti akan segera mengejar. Mau itu hidup atau mati, Vegas dan Kinn tetap memilih membawa kekasih mereka pulang.
Namun, posisi keduanya ada di titik yang sama sekarang.
"Kau ingat ... hari itu aku pernah membahas tentang tujuh wajah?" tanya Vegas tiba-tiba. "Maksudku, flashdisk. Sebenarnya setelah kau pergi menghilang, Arm memberikan salinannya padaku juga."