Chereads / Rahasia dokter tampanku / Chapter 21 - Mencari calon suami?!

Chapter 21 - Mencari calon suami?!

"Hmm apa Mama saja ya yang carikan calon suami untukmu?" ucap Mama nya Ashley. Mendengar hal itu raut wajah Ashley seketika berubah. Dan Ashley pun langsung membantahnya.

"Tidak Mah! tidak! Ashley tidak mau dijodohkan seperti itu, biar Ashley yang cari sendiri! lagipula disekelilingnya Ashley banyak pria! Ashley tinggal memilihnya mana yang tepat," ujar Ashley.

"Hmm begitu ya? baiklah begini saja ya, Mama kasih waktu kamu satu bulan!" singkat Mama nya Ashley.

"Satu bulan? untuk apa?" tanya Ashley yang heran.

"Untuk mencari calon suami! jadi Mama kasih kamu satu bulan untuk mencari pasangan sesuai pilihan mu. Jika selama satu bulan itu kamu tidak menemukannya, maka Mama akan menjodohkan mu dengan seseorang yang telah Mama siapkan," terang Mama nya Ashley. Setelah itu Mama nya Ashley keluar dari kamar Ashley.

Ketika Mama nya Ashley keluar....

Raut wajah Ashley tampak terkejut setelah mendengar keputusan dari Mama nya yang baginya itu memberatkan.

"Ke.... kenapa?! kenapa sih Mama kasih waktu satu bulan untuk mencari calon suami untukku! pastinya yang aku gak bisa! ya meskipun memang aku dikelilingi banyak pria tapi pria nya itu gak sesuai seleraku! mana mesum lagi. Kecuali sih..." Ashley berpikir namun beberapa menit kemudian.

"Ah tidak! tidak! ogah banget deh kalau sama tuh orang. Cerdas dan lumayan tampan sih, tapi nyebelin nya itu loh. Ya kali aku mau jadikan Alfred sebagai calon suamiku. Ish pikiran ku lagi lemot nih," gerutu Ashley. Setelah itu Ashley kembali melanjutkan pekerjaannya.

Keesokan harinya....

Terlihat Ashley sedang mengendarai mobilnya menuju suatu mall. Kini Ashley sedang badmood sehingga ia pergi kesana untuk menghilangkan rasa jenuhnya.

Sesampainya di mall....

"Ah akhirnya sampai juga. Kenapa sih mall nya jauh banget dari rumah?!" sewot Ashley. Setelah itu Ashley masuk kedalam mall nya.

Ketika didalam mall, Ashley dilihatin oleh pria-pria yang ada di sana. Namun Ashley tidak menggubrisnya karena baginya mereka semua aneh.

"Hmm dasar pria hidung belang! gak bisa jaga mata sedikit. Memang pria itu sangatlah...." belum sempat menyelesaikan kata-katanya, tiba-tiba saja Ashley menabrak bahu seseorang.

Iapun menghentikan langkahnya dan mengelus-elus dahinya yang sedikit sakit.

"Aduh sakitnya," ujar Ashley.

Kemudian Ashley mendongak dan menatap kearah orang yang telah menabraknya.

"Lain kali hati-hati," ucap pria tersebut. Ashley melongo melihatnya lalu mendorong pria tersebut.

"Ish?! kenapa sih asal aku pergi pasti ketemunya sama kamu?! bosen tahu gak?!" teriak Ashley. Pria itu yang ternyata adalah Alfred tersenyum kemudian ia menghampiri Ashley dan membawa Ashley ke tempat yang lebih sepi.

Disepanjang perjalanan, Ashley berteriak meminta dilepaskan membuat Alfred sedikit kesal padanya namun ia berusaha mengontrol amarahnya.

Beberapa menit kemudian....

"Shuttt! seharusnya tadi kamu pura-pura tidak mengenalku!" ucap Alfred sambil menutup mulut Ashley. Ashley menepis tangannya Alfred yang menutup mulutnya.

"Memangnya kenapa? orang kita memang kenal kok!" ketus Ashley.

"Karena aku sedang melakukan tugas penyamaran! untungnya tadi tidak ada orang dari tempat yang diselidiki yang melihat kejadian tadi. Kamu ini, benar-benar ceroboh!" tutur Alfred.

"Hei jangan seenaknya panggil orang ceroboh ya! aku ini sedang...." lagi-lagi, belum sempat menyelesaikan kata-katanya tiba-tiba saja...

"Hana!" terdengar suara seorang wanita yang memanggil Ashley. Ashley langsung menoleh kearah suara itu berasal. Tak hanya Ashley tetapi Alfred pun juga menoleh kearah suara tersebut berasal.

"Bagaimana kabarmu Hana? lama tidak berjumpa ya?" ujar Selena sambil tersenyum.

"Hahahaha iya sudah empat belas tahun kita tidak bertemu," jawab Ashley seraya menghampiri teman lamanya.

"Iya, betul. Ngomong-ngomong apakah pria itu pacarmu? kalau iya, wah beruntungnya kamu Hana. Dia sangat tampan! pokoknya sesuai idamannya para wanita," kata Selena.

Ashley dan Alfred diam membisu ketika mendengar ucapannya Selena. Sekilas mereka berdua sempat saling bertatapan setelah itu berfokus pada Selena.

"Hahahaha yang benarkah?" kata Ashley sambil menggaruk-garuk pipinya. Selena mengangguk.

"Oh iya, nanti malam aku mau mengadakan acara. Datang ya Hana! jangan lupa bawa pria mu itu agar kamu menang dalam pesta dansa. Memang di pestaku ini diwajibkan membawa pasangan!" ungkap Selena seraya memberikan kartu undangan. Ashley menerima kartu undangan tersebut.

"Baiklah, aku akan usahakan datang ke pesta mu," singkat Ashley.

"Wah makasih Ashley! kutunggu kehadiran mu!" jawab Selena sambil memeluk Ashley. Setelah itu Selena pergi.

Ketika Selena pergi, Ashley membanting kartu undangan tersebut dan berniat menginjak-injaknya. Akan tetapi Alfred segera mengambilnya.

"Kenapa kamu membanting kartu undangan ini dan menginjak-injaknya?" tanya Alfred dengan wajah polos.

"Ish kesel tahu! kenapa sih pakai adakan pesta yang membawa pasangan. Ya bisa saja sih aku tidak hadir tetapi Selena itu sahabat baikku saat SD. Aku tidak enak jika tidak datang ke pesta nya! tapi kalau aku datang, aku harus ajak siapa coba?!" cakap Ashley.

Alfred geleng-geleng kepala sembari tersenyum. Kemudian ia mendorong Ashley dengan pelan ke dinding.

"Kenapa harus stres seperti itu sih? bukankah itu mudah?" kata Alfred.

"Mudah apanya?! aku harus membawa pasangan sedangkan aku tidak punya!" teriak Ashley.

"Haduhh kamu nih, kenapa tidak ajak teman lelaki mu atau sekretaris mu atau keluarga mu? masa iya keluarga mu atau temanmu wanita semua," jawab Alfred.

"Ah enggaklah! mereka terlalu jelek untuk kubawa ke pesta. Lebih baik aku tidak usah datang saja," ucap Ashley seraya melangkahkan kakinya pergi.

Tetapi ketika Ashley baru saja lima langkah berjalan....

"Hana itu, panggilan nama kecil mu?" tanya Alfred. Ashley menghentikan langkahnya kemudian membalikkan badannya.

"Iya, tapi nama panggilan itu hanya berlaku sampai aku kelas enam SD. Setelah itu teman-teman ku di SMP sampai sekarang memanggilku Ashley," jelas Ashley.

"Oh begitu ya? ngomong-ngomong, aku bisa menemanimu untuk datang ke pesta temanmu itu," ucap Alfred dengan nada dingin.

"Tapi, bukankah kamu sedang menjalani tugas penyamaran?" tanya Ashley dengan raut wajah heran.

"Iya, tapi aku tetap bisa menemanimu datang ke pesta itu. Lagipula, malam ini aku sedang tidak ada jadwal! penyamaran ku juga hanya berlaku dari pagi sampai siang. Sehingga sorenya aku bekerja sebagai dokter sampai malam. Tapi sekarang tidak ada jadwal praktek, jadi aku bisa menemanimu," kata Alfred sambil tersenyum.

"Baiklah, kalau begitu. Sampai bertemu nanti malam," singkat Ashley seraya melangkahkan kakinya pergi. Akan tetapi langkahnya kembali berhenti karena....

"Ngomong-ngomong rumahmu dimana? biar ku jemput kamu," ucap Alfred.

"Loh? bukankah katanya kamu tahu rumahku dimana? kok sekarang kamu bertanya?" tanya Ashley yang bingung.

"Ah anu...aku lupa! jadi dimana alamat rumahmu?!" tegas Alfred.

"Baiklah akan ku kirim lengkapnya nanti di chat. Sampai bertemu nanti malam," Ashley pun pergi meninggalkan Alfred.