***
Malam hari....
Terlihat Ashley sedang mencari jaket untuk menutupi baju pestanya yang berlengan pendek serta panjangnya hanya sepaha.
Tak butuh waktu lama, ia pun mendapatkannya. Ashley memakai jaket tersebut lalu kembali bersiap-siap yang lainnya.
"Hmm sepertinya sudah beres semua tapi kenapa Alfred belum datang ya?" ujar Ashley.
Tak lama setelah itu, tiba-tiba Mama nya Ashley masuk kedalam kamarnya Ashley dengan terburu-buru membuat Ashley terkejut.
"Mama ada apa?" tanya Ashley dengan wajah polosnya. Mama nya menatap Ashley kemudian mendorong Ashley hingga ke dinding.
"Jangan bilang dokter yang ngerawat Mama selama ini adalah pacarmu?! Ashley cepat katakan ada hubungan apa kamu dengan dia?! Sudah berapa lama kalian pacaran?" tanya Mama nya.
"Ah Mama, nanti Ashley jelaskan setelah pulang dari acara pesta. Untuk sekarang Ashley gak ada waktu," tutur Ashley seraya berjalan keluar dari kamarnya.
Iapun menuruni anak tangga dan ternyata di sofa ruang tamu sudah ada Alfred. Terlihat Alfred sedang mengobrol dengan papa nya Ashley.
"Alfred," panggil Ashley dengan pelan. Alfred menatap kearah Ashley kemudian iapun bangkit berdiri.
"Hmm, Maaf pak. Lain kali kita bincang-bincang mengenai kesehatan lagi. Kalau bapak ada keluhan bisa hubungi saya," ujar Alfred.
"Baiklah, Dok. Ngomong-ngomong terimakasih ya karena telah menjelaskan kepada saya mengenai dunia kesehatan," jawab papa nya Ashley.
"Sama-sama, Pak," singkat Alfred.
"Saya akan memantang makanan dan minuman yang dokter katakan! dan saya akan lebih rajin mengonsumsi makanan sehat," tutur Ashley.
"Hmm, Pah. Ashley berangkat dulu ya," kata Ashley.
"Oke, hati-hati ya," jawab papa nya Ashley.
Setelah itu Ashley dan Alfred pergi keluar dari rumah, dan masuk kedalam mobilnya.
***
Di perjalanan....
"Alfred, kamu tadi ngobrol apa aja dengan orang tua ku?" tanya Ashley.
"Hanya mengenai kesehatan. Tapi Mama mu berusaha untuk menanyakan hubungan diantara kita itu apa," kata Alfred.
"Terus kamu jawab apa?" ucap Ashley.
"Aku tidak menjawabnya karena saat Mama mu sedang bertanya, Papa mu juga sedang mengobrol dengan saya sehingga Mama mu kena bentak papa mu karena berisik," jelas Alfred.
"Oh begitu. Aku juga ditanyain sama Mama ku tapi aku beralasan bahwa aku akan menjawabnya setelah pulang pesta," tutur Ashley.
"Hmm ngomong-ngomong nama papa mu siapa ya? sepertinya aku tidak terlalu asing dengan wajahnya," ujar Alfred.
"Rahasia!" singkat Ashley.
"Ish Ashley, saya serius nanya!" tegas Alfred yang agak kesal.
"Huhuhu cari tahu saja sendiri," Ashley justru meledek Alfred membuat Alfred geram.
***
Alfred dan Ashley keluar dari mobilnya. Mereka berdua berjalan masuk kedalam acara pesta yang telah dimulai.
"Kalau ditanya, saya harus jawab bahwa kita pacaran?" tanya Alfred.
"Iya," singkat Ashley.
Mereka berdua berjalan masuk hingga mereka berada ditengah-tengah kerumunan. Disana juga sudah ada Selena yang melihat Ashley.
"Wah Ashley! berarti dugaan ku benar ya kalau misal kamu berpacaran dengan pria tampan ini," kata Selena sambil tersenyum.
Seluruh orang yang ada di pesta itu menoleh kearah Alfred yang berdiri dibelakangnya Ashley.
Para kaum wanita berdecak kagum dengan ketampanannya sedangkan kaum Adam merasa kesal karenanya, pasangan-pasangan yang mereka bawa jadi berfokus padanya.
"Hahahaha iya, hmm ngomong-ngomong aku tidak menyangka bahwa kamu tinggal disini. Sudah berapa lama?" tanya Ashley. Ashley dan Selena terus berbincang-bincang sedangkan Alfred hanya menyimak.
Tapi pada akhirnya aktivitas nya itu berubah ketika ia melihat orang berkepala botak dan juga memakai jas,berniat menembak Selena yang sedang mengobrol.
Melihat hal tersebut, Alfred dengan sigap langsung mendorong Ashley dan Selena hingga terjatuh. Ketika ketiganya jatuh, peluru pun melayang diatas kepala-kepala para tamu undangan dan mengenai dinding.
Semuanya terkejut melihat hal tersebut. Alfred bangkit berdiri dan melihat orang-orang yang mulai panik.
"Tenang! semua tenang! jangan panik, oke?!" tegas Alfred. Setelah itu Alfred berlari mengejar orang yang berniat menembak Selena.
Ashley bangkit berdiri dan melihat Alfred yang pergi meninggalkannya disana.
"Ish Alfred tunggu!" ucap Ashley yang juga mengejar Alfred.
Orang yang berkepala botak itu seketika berlari dengan kencang ketika melihat Alfred yang mengejarnya. Alfred juga tak berhenti berlari mengejar si kepala botak.
"Huhuhu cepat sekali mereka berlari! aduhh aku sudah ketinggalan jauh nih, bagaimana ini?! lebih baik aku kembali ke acara pesta dan menenangkan orang-orang," ucap Ashley yang kemudian kembali ke acara pesta.
Ditempat Alfred...
Alfred mengeluarkan pistol nya kemudian menembak kedua kaki orang berkepala botak tersebut. Pelurunya mengenai sasaran.
Orang berkepala botak itupun terjatuh dan berusaha untuk kabur dengan kaki yang terluka. Namun usahanya sia-sia karena Alfred berhasil menangkapnya.
"Mau lari kemana?! kamu harus jawab pertanyaan yang saya ajukan!" tegas Alfred.
"Hei! cepat lepaskan atau ku tembak kau!" ucap orang berkepala botak itu.
"Bagaimana caranya kamu mau menembak, pistolnya saja sudah ku pegang," jawab Alfred sembari memegang pistol si kepala botak.
"Sekarang jawab pertanyaan ku atau ku habisi kamu!" ujar Alfred.
"Hmm aku tidak takut denganmu, habisi saja aku sekarang!" kata pria kepala botak. Alfred mencekik leher pria tersebut dengan kencang.
"Pertanyaan pertama, ada hubungan apa kamu dengan Selena?! pertanyaan yang kedua, kenapa kamu menembaknya tadi?!" ucap Alfred.
"Hahahaha saya tidak akan menjawab pertanyaan sialan mu itu! sudah kubilang lebih baik bunuh saja aku!" ujar pria kepala botak yang masih tidak mau mengaku.
"Baiklah kalau misalnya kamu tidak mau mengatakannya, aku tidak akan menghabisi kamu melainkan istri dan anakmu!" tutur Alfred.
"Hahahaha memangnya kamu tahu siapa anak dan istri ku?" tanya pria berkepala botak. Alfred mengangguk setelah itu ia menunjukkan foto seorang wanita bersama anak kecil.
"Ini kan anak dan istri mu?" tanya Alfred sambil tersenyum. Melihat foto itu, pria berkepala botak tersebut akhirnya menjadi takut dengan Alfred.
"Baiklah, baiklah aku akan menjawab semua pertanyaan mu tetapi kamu jangan membunuh istri dan anakku!" tegas pria berkepala botak.
"Ya sudah cepat jawab semua pertanyaan ku tadi!" ketus Alfred.
"Jawaban untuk pertanyaan pertama adalah, aku pamannya Selena. Dan kenapa aku menembaknya karena dia jauh lebih disayang oleh orang tuaku dibandingkan anakku! jadi aku berniat menghabisinya agar anakku disayang oleh orang tuaku!" jelas pria berkepala botak.
"Dasar paman sialan! sejahat itu kah kamu?! seharusnya kamu sebagai paman tidak ada rasa iri terhadap ponakan mu sendiri! memalukan! sekarang kamu harus ikut saya!" Alfred menyeret pria kepala botak itu masuk kedalam acara pesta.
Beberapa menit kemudian....
Selena tampak sedang duduk sembari ditemani oleh Ashley. Tak lama setelah itu Alfred datang dan melempar pria berkepala kearah kaki Selena.
"Dia lah orang yang berniat membunuhmu! pamanmu sendiri!" ketus Alfred.