Pagi ini wajah Marvel bersinar penuh dengan kebahagiaan. Para karywannya yang beberapa hari ini merasa ketakutan karena bos mereka selalu marah meskipun itu hanya masalah sepele semakin takut. Semua merasa takut jika senyuman di wajah Marvel hanyalah kamuflase belaka.
"Kenapa wajah Bos secerah ini? Ini masih pagi, jangan membuat takut semua karyawan dengan wajah seperti itu." Tegur Markus yang baru saja melihat Marvel datang dengan senyuman di wajahnya.
"Memangnya ada apa dengan wajahku? Sepertinya wajahku tidak berubah, biasa saja seperti kemarin-kemarin." Jawab Marvel acuh sambil menepuk pipinya sendiri.
"Kalau menurut terawanganku, Nyonya bos sudah luluh bukan? Kalian saja sampai tidak melihat tempat, tidak memikirkan nasib jomblo seperti aku." Gerutu Markus mengingat kejadian semalam di Twenty Four.
"Siapa yang menyuruh kamu pergi dan membawa ponselku? Kamu tahu sendiri seperti apa pentingnya ponselku itu. Kalau sampai rusah atau lecet sedikit saja, aku bunuh kamu."
