"Gue sayang lo, Keana!" ucap Abian dengan raut seriusnya. Lelaki itu bahkan menatap intens pada Keana. Setelah mengatakannya, Abian menutup mulut dengan amat rapat. Kegugupan telah melanda. Lelaki itu dangat berharap jika Keana juga merasakan hal yang sama.
Sedangkan Keana, gadis itu hanya diam di tempatnya. Maniknya menatap dengan sangat fokus pada kakaknya. Untuk pertama kalinya seorang Abian mengatakan bahwa ia sayang pada seorang gadis. Dan gadis beruntung itu adalah Keana.
Entah mengapa hati Keana terasa berdegup sangat kencang di sana. Bibirnya pun gemetar seolah tak dapat bicara apa- apa. Tatapan Abian begitu dalam padanya. Tak tampak sedikit pun raut yang menjelaskan jika Abian bercanda.
Tangan Keana terasa sangat dingin sangat berada di genggaman kakaknya. Tangan kedua orang itu saling bertaut untuk berbagi kehangatan satu sama lainnya. Namun entah mengapa, rasa sedikit berbeda.