"Kalau lo, lo suka sama siapa?" tanya Keana berusaha mengukir senyuman yang ia usahakan senatural mungkin tampaknya. Walaupun gadis itu saat tahu apa jawabannya, namun Keana masih tetap memaksa. Hatinya pun berusaha semaksimal mungkin untuk mengetahui yang sebenarnya.
"Gue masih suka Vanya!" satu kalimat yang dilontarkan Regan berhasil membuat sayatan dalam hati Keana semakin lebar. Tatapan lelaki itu hanya mengarah pada awan seakan mengingat kesan masa lalu yang begitu indah di pandang. Sangat sulit untuk Regan melupakan satu gadis dalam pikirannya. Dan itu adalah Vanya. Hanya Vanya.
Keana yang mendengar setiap penuturan dari Regan pun merasakan perih yang teramat dalam dada. Gadis itu berusaha sebisa mungkin menahan tetesan air mata agar tak keluar dari pelupuknya.