Ya ampun Ariska!" suara teriakan melengking dari Bu Indah langsung mengagetkan Ariska dan Genta. Mata Bu Indah menatap dengab penuh amarah saat tahu ketua OSIS kebanggakan SMA Harapan Bangsa telah datang terlambat, dan terlebih lagi, bersama seorang troublemaker sekolah.
"Mampus gue!" ucap Ariska seraya menatap nanar pada sang guru bk. Napasnya seakan- akan berhenti untuk menyuplai oksigen ke paru- parunya.
"Pak! Buka gerbangnya!" teriak Bu Indah memanggil satpam yang tak jauh dari tempatnya.
Hanya membutuhkan waktu beberapa menit untuk pria itu membukakan gerbangnya. Tatapan mata sang satpam pun tak jauh berbeda dengan mereka. Membuat Ariska semakin parau saja.
Genta yang melihat terbukanya gerbang pun langsung melangkah untuk masuk ke dalam sana. Namun langkah kaki Genta tiba- tiba berhenti saar menyadari Ariska tak kunjung melangkah. Genta pun langsung berbalik menatap gadis di belakangnya.